Sabtu, 07 November 2009

Road Show IKM Melek Internet


Salam sukses buat semuanya...nah sekarang kyknya mood saya lg bagus buat lanjutin tulisan yang kemarin mengenai IKM Ciamis yang masih awam sama internet alias GAPTEK.
Selepas dari acara pertemuan pengusaha kecil yang digagas oleh Disperindag Kabupaten Ciamis tersebut, saya langsung tumpahkan semua konsep yang ada di kepala dan menarilah jari - jari lentik ini (Ciyeee...) diatas keyboard komputer kesayanganku. 3 jam kemudian lahirlah....

Konsep ROAD SHOW IKM CIAMIS MELEK INTERNET yang pada intinya merupakan suatu program pengenalan dan latihan mengenai IT kepada para pelaku IKM di Ciamis. Sebuah konsep yang menurut saya sudah matang coba saya tawarkan kepada Dinas terkait dengan harapan bisa bekerjasama dengan mengeluarkan rekomendasi agar program berjalan lancar dan sukses. Sambil menunggu rekomendasi keluar saya coba secara gerilya ke teman - teman pelaku IKM di sekitar kota Ciamis yang memang sudah saling kenal...apa yang terjadi?saking awamnya ( maaf )mereka sampai - sampai tidak bisa komentar ataupun bertanya mengenai apa yang telah saya jelaskan mengenai Teknologi Informasi...perlu waktu memang...butuh perjuangan memang. Tapi minimal langkah sudah dimulai...semoga ke depan bisa lebih baik. Ada beberapa produk yang sudah saya tampilkan di toko online...go..go...go.
( untuk tulisan selanjutnya anda akan diajak curhat sama saya mengenai kekecewaan saya terhadap Dinas ) see next time..

Selasa, 03 November 2009

IKM Ciamis Masih Buta Internet


INTERNET....sebenarnya bukan lagi sesuatu yang aneh untuk saat ini, berbagai kalangan sudah banyak yang merasakan manfaat dari internet, mulai dari pelajar, PNS, ibu rumah tangga dan pengusaha. Sudah sepantasnya Kita dapat memanfaatkan internet untuk meningkatkan pengetahuan bahkan bagi kalangan dunia usaha bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya....namun apa yang terjadi dengan pelaku Industri Kecil di Kabupaten Ciamis?mari Jo..kita ikuti kisah nyata Saya beberapa waktu yang lalu...

Beberapa waktu lalu saya mendapat undangan pertemuan pengusaha Kecil dan Menengah di Hotel terbesar yang ada di kota Ciamis dari Disperindag. Ada secercah harapan baru dalam benak saya karena sudah sangat lama saya agak skeptis terhadap apa yang selama ini dilakukan oleh Dinas yang mengurusi para pengusaha kecil tersebut. Di hari pertama pertemuan dalam agenda pemaparan evaluasi program dan rencana program ke depan ada salah satu point yang menyangkut dengan penguasaan IT untuk Pengusaha kecil Ciamis. Mereka ( Dinas-red ) menjadwalkan tahun 2010 akan di sosialisasikan penggunaan internet untuk pengusaha kecil. Dalam hati, gaqk slaha tuh?daerah lain sudah sejak beberapa tahun ke belakang memperkenalkan internet kepada pengusaha kecilnya, koq Ciamis baru mau sosialisasi?itupun tahun depan, gak salah tuh?

Sebagai orang yang saat ini kebetulan lagi belajar Internet Marketing spontan punya ide membuat program IKM Online untuk Ciamis. Alhamdulillah sambutan lumayan baik dari peserta yang hadir,di lain kesempatan pun saya di beri kesempatan oleh orang Dinas untuk presentasi tentang program tersebut diatas, Alahamdulillah juga dari 40 peserta yang hadir hanya yang seorang pengusaha yang benar2 antusias dan berani keluarin biaya untuk program ini. Benar - benar hasil yang mengecewakan buat saya.

Terus apa yang dilakukan oleh saya setelah menemui kenyataan seperti ini?nantikan tulisannya saya selanjutnya ya...soalnya nuih udah terlalu panjang.

Sampai ketemu di tulisan selanjutnya...sukses IKM Ciamis...

Kamis, 29 Oktober 2009

SALE PISANG AMBON BULAT PRIMADONA BARU


Inovasi tiada henti...itulah gambaran dari Saung Oleh - oleh Legit di Ciamis...dengan tetap memakai bahan dasar pisang ambon, terciptalah produk sale pisang yang saat ini penjualannya meningkat pesat dan telah menjadi idola baru produk utama Kami.

Berawal dari pemanfaatan bahan baku pisang ambon grad B ( kecil/pendek ) Kami mencoba mengolahnya dengan merubah bentuk yang unik BULAT. Pada awal produk ini di perkenalkan kepada konsumen berbagai macam komentar muncul, dari mulai ada yang bilang Unik, menarik, aneh, dlsb. dari segi rasa juga lebih lembut dan bisa dinikmati oleh konsumen manula sekalipun. Dengan rasa khas pisang ambon,sale pisang bulat ini memang pas sekali untuk dijadikan oleh - oleh bagi keluarga, teman atau relasi bisnis anda. Penasaran ingin coba?datang aja ke gerai Legit, atau bisa order by phone di 081 313 848 818

Rabu, 01 Juli 2009

Pentingnya Penentuan Segmen Pasar

Untuk seorang marketer mungkin istilah segmen pasar sudah tidak asing lagi, setiap seorang marketer terjun ke lapangan pasti sudah berbekal target segmen yang akan di gempur ( cieee...kayak perang aja ya ).
Kenapa sih penentuan segmen pasar itu sangat penting?

Penentuan segmen pasar sebelum terjun ke lapangan erat kaitannya dengan efektifitas kerja karena dengan penentuan target pasar yang jelas maka kita akan menghasilkan sesuatu yang memang diharapkan oleh perusahaan.
Sebagai contoh...apabila Kita akan menawarkan produk kepada konsumen, apakah kita akan memilih konsumen yang tidak potensial, baik dari segi financial atau segi minat si konsumen terhadap produk kita, percuma kan kalau kita sudah cape - cape menjelaskan keunggulan - keunggulan produk kita ternyata si konsumen tidak berdaya secara financial?
Aduh kayaknya postingan ini terlalu serius ya? cape juga bikin postingan yang serius...dah dulu ya...nanatikan postingan selanjutnya...

Minggu, 28 Juni 2009

Jusuf Kalla Ke Ciamis Di Suguhin Sale Pisang


Ada yang berbeda dengan suasana Kota Ciamis pada hari Jum'at 26 Juni 2009 yang lalu, seorang Calon Presiden RI Bapak H. Muhammad Jusuf Kalla atau yang lebih kita kenal dengan sebutan JK berkunjung ke Pesantren Darussalam Ciamis, dalam kunjungannya tersebut...

Pihak tuan rumah yaitu pengurus PONPES Darussalam memilih beberapa makanan yang di suguhkan kepada Bpk. H. Muhammas Jusuf Kalla beserta rombongan yang berasal dari produk Saung Oleh-Oleh LEGIT.

Tentu saja bagi Kami ini merupakan suatu kebanggaan karena Produk Kami dipercaya untuk disajikan kepada Calon Presiden sekaligus orang nomor dua di Indonesia ini.

Ini juga menjadi motivasi bagi Kami keluarga besar Saung Oleh-Oleh LEGIT Ciamis untuk selalu meningkatkan pelayanan serta kualitas produk.

Semoga di masa yang akan datang Kami bisa lebih dekat Anda semua. Karena Anda adalah Keluarga Besar Kami juga.

Maju Terus Pengusaha Ciamis...

Jumat, 19 Juni 2009

Cara Jitu Pemasaran Produk Sale Pisang

Postingan kali ini sekaligus menjawab pertanyaan sdr. Nur yang bulan ini mulai terjun di bisnis sale pisang. Ini merupakan pengalaman pribadi saya mulai dari tahun 1980 dalam menjalankan bisnis sale pisang. Mudah-mudahan bisa bermanfaat.

Pada awal usaha, yang saya pikirkan pada waktu itu adalah bagaimana caranya agar produk saya "cepat laku" kenapa saya kasih tanda kutif karena anggapan saya pada saat itu pada saat produk kita keluar dari pabrik itulah omset saya, padahal belum tentu.

Antara tahun 80-an sampai dengan tahun 90-an, pemasaran produk sale pisang saya menggunakan sistem kanvas di toko - toko kue, mini market dan super market yang ada di wilayah Jawa Barat. Mulai dari Ciamis sampai Bogor. Dengan sistem konsinyasi/titip jual, kita memerlukan modal dua kali lipat karena hampir tidak ada toko yang mau membayar tunai produk baru kita.

Pada awal usaha memang omset lumayan baik, mungkin pada saat itu belum banyak bermunculan pesaing produk yang sama. Tapi pada awal tahun 90-an mulailah produk- produk sejenis bermunculan, ada sale pisang khas Majenang, Sumedang, Garut, Cianjur, Sukabumi dan daerah lainnya. Pada tahun 1998 mulailah usaha saya mengalami kelesuan, beberapa faktor penyebabnya adalah naiknya biaya transportasi untuk kanvas sehingga setiap kali melakukan kanvas biaya operasional membengkak, selain itu dengan banyaknya saingan yang muncul sehingga pemilik toko yang dititipin produk kita jadi tidak fokus ke satu produk sale pisang kita.Akhirnya apa yang terjadi?omset di tiap toko menurun drastis yang akhirnya produk kita harus di RETUR.

Nah,inilah bagian postingan saya yang mungkin juga bisa menjawab dari pertanyaan sdr.Nur.

Pada Awal tahun 1999 saya merubah strategi pemasaran, yang tadinya di titipkan di toko milik orang lain pada saat itu juga saya memberanikan diri membuka toko sendiri. Tentu saja dengan perhitungan yang matang. Apa yang terjadi setelah itu?ternyata dengan dengan menjual produk saya di tempat sendiri banyak sekali keuntungan yang diraih. Beberapa keuntungannya adalah :
  1. Dalam penataan produk saya lebih bisa leluasa mengaturnya sehingga menarik bagi konsumen.
  2. Kontrol akan kondisi produk lebih mudah, hal ini menghindari apa bila ada produk yang rusak agar jangan sampai terjual kepada konsumen.
  3. Pelayanan terhadap konsumen pun akan lebih maksimal karena bagaimana pun saya sebagai pembuat produk tersebut pasti lebih tahu tentang kelebihan dan kekurangan produk saya. Apabila ada konsumen yang komplain bisa langsung di tanggapi sehingga konsumen puas.
  4. Dengan karakter sale pisang yang merupakan makanan berkarakter khas dan lebih cocok dijadikan sebagai makanan oleh - oleh, maka setiap konsumen atau pendatang yang datang ke suatu daerah pasti mencari toko oleh-oleh yang menjual makanan khas daerah tersebut. Mereka tidak akan mencari ke super market atau mall untuk mencari makanan khas daerah.
Kesimpulannya adalah, apabila rekan - rekan mau bisnis produk sale pisang lebih baik memilih membuka toko sendiri sebagai tempat penjualan. Tentu saja harus didukung dengan kualitas produk yang baik dan pelayanan maksimal terhadap konsumen agar mereka di lain waktu datang lagi ke tempat kita untuk berbelanja.

Aduh lumayan cape ngetiknya nih...ok deh kalo b elum jelas di postingan ini, rekan rekan bisa kirim pertanyaan ke email saya di :
aloyuus@yahoo.com atau Chat di YM tinggal di add saja alamat email tadi...oke ma kasih ya...sampai jumpa di postingan selanjutnya. Buat sdr. Nur semoga sukses....

Sabtu, 13 Juni 2009

Tips dan Trik Meneruskan Usaha Keluarga


Kisah Sukses Bapak Ciputra

oleh : A. B. Susanto
Managing Partner The Jakarta Consulting Group

Inilah kisah pengusaha sukses Ciputra yang akrab dipanggil Pak Ci dalam sebuah forum Family Business yang kami selenggarakan. Dalam rangka mempersiapkan generasi ketiga, Pak Ci telah mempersiapkan semacam kontrak keluarga (family contract), yang akan dibuat secara tertulis.

Dalam perjanjian tersebut antara lain disebutkan bahwa bila seorang anggota keluarga ingin meninggalkan perusahaan, dia tidak bisa menjual sahamnya tanpa persetujuan anggota keluarga yang lain. Bila dia ingin mendirikan usaha dalam bidang yang sama, dia hanya boleh jadi direksi, tidak jadi komisaris.

Menurut Pak Ci, perjanjian-perjanjian seperti ini harus dilakukan justru pada saat seluruh anggota keluarga masih sehat dan mampu. Setiap 1 atau 2 bulan sekali diadakan rapat keluarga, serta rapat dengan para profesional sebulan sekali.

Untuk generasi ketiga, Pak Ci mensyaratkan bahwa sebelum bekerja dalam perusahaan, mereka harus memiliki pengalaman bekerja di luar sekurang-kurang 3 tahun, dan bila sudah masuk dalam perusahaan akan ditempatkan di tempat yang sesuai dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki.

Menurut Pak Ci, generasi kedua yang masuk ke dalam perusahaan harus qualified dan bersikap profesional, dan harus patuh pada jam kerja yang telah ditetapkan. Jika mereka tidak mampu untuk memenuhi kriteria-kriteria di atas, mereka disarankan untuk bekerja di perusahaan lain atau tidak usah bekerja, cukup jadi komisaris, sebab kalau dia tidak qualified dan masuk di perusahaan dan jadi direktur, seluruh perusahaan dapat hancur. Guna membantu mewujudkan family governance, Pak Ci tidak segan-segan untuk meminta bantuan konsultan independen.

Secara umum sebuah perusahaan keluarga akan melewati empat tahapan, yaitu pengembangan, pengelolaan, transformasi, dan keberlanjutan. Perkembangan perusahaan keluarga bermula dari close-circle family atau immediate family sang pendiri. Berikutnya, ketika perusahaan mulai tumbuh, generasi kedua dan extended family mulai masuk, bahkan menjadi the dynasty of family. Selanjutnya perusahaan keluarga yang bisa survive mulai mengalami professional influx. Saat mencapai kematangan (maturity) dan stabil, peran profesional diperlukan untuk menangani perusahaan.

Bila berhasil mencapaui tahap ini, kemampuannya bersaing telah terbukti. Namun perusahaan tidak boleh berpuas diri. Perubahan akibat globalisasi, persaingan yang mematikan, teknologi yang maju dan cepat usang, perubahan iklim, dan krisis ekonomi global akan berdampak bagi perusahaan keluarga.

Tugas penerus

Apa pun perubahan yang terjadi, setiap pendiri dan pemilik perusahaan keluarga pastilah ingin agar perusahaan yang telah dibangunnya dengan susah payah mampu bertahan dan semakin berjaya meskipun sang pemilik telah meninggalkan perusahaan. Menjadi tugas generasi peneruslah untuk mewujudkan cita-cita sang pendiri ini.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan apakah dia ingin bergabung dengan perusahaan keluarga atau tidak. Sebuah keputusan yang tidak mudah karena pertimbangan kewajiban terhadap keluarga, ketidaksenangan karyawan, persaingan antarsaudara, dan sederet pertimbangan lainnya.

Bila generasi penerus merasa mantap untuk mengambil alih kepemimpinan perusahaan, pertama-tama perlu dilakukan evaluasi menyangkut proses pengambilan keputusan, prioritas jangka pendek demi kelangsungan perusahaan jangka panjang, perubahan dalam hubungannya dengan keluarga, moral karyawan, serta visi dan misi perusahaan.

Ke dalam keluarga sendiri, bila generasi penerus mampu mengelola potensi konflik dalam anggota keluarga dengan baik, keikutsertaan anggota keluarga lain dalam perusahaan juga dapat meningkatkan harmoni. Kebersamaan, bahu-membahu dalam membangun perusahaan keluarga akan mempererat tali kekeluargaan.

Generasi penerus berkewajiban untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Hal ini akan dapat membantu mereka mendapatkan penerimaan dan kredibilitas di mata karyawan perusahaan keluarga.

Penerimaan dan kredibilitas dapat menjadi kunci diperolehnya legitimasi, di mana seseorang mencapai sebuah posisi kekuasaan dan wewenang dengan memperoleh kepercayaan diri dan juga kepercayaan dari orang lain untuk memberikan kontribusi yang signifikan.

Legitimasi ini selanjutnya dapat menjadi modal yang dapat dimanfaatkan bagi kesuksesan sang penerus, di mana dia dapat menjalankan tugas-tugas strategis dan memperoleh kepercayaan untuk menduduki kursi kepemimpinan menggantikan generasi senior.

Pengalaman generasi penerus bekerja di luar perusahaan keluarga sebelum bergabung dalam perusahaan keluarga, akan memberi nilai tambah. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa generasi penerus yang bergabung dengan perusahaan keluarga setelah memiliki pengalaman bekerja di tempat lain ternyata diterima dengan baik oleh para karyawan perusahaan keluarga.

Mereka juga memperoleh insight yang sangat berharga mengenai dasar-dasar operasi sebuah perusahaan sehingga meningkatkan kredibilitas yang dimiliki, yang diperoleh dengan adanya pengalaman yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan suatu tugas lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

Ada kalanya generasi muda memutuskan bergabung dengan perusahaan keluarga sebagai cara cepat dam mudah mendapatkan pekerjaan pemilik/pemimpin perusahaan pun seringkali mau menerima dengan alasan hubungan keluarga.

Namun, jika generasi penerus ini tidak kompeten, tidak mau belajar, bekerja keras, dan tidak mampu bekerja sama dengan orang lain, maka cepat atau lambat dia akan mendapatkan kesulitan. Posisinya tidak lagi aman. Perusahaan yang baik tidak mungkin menerima dan mempertahankan orang-orang yang tidak kompeten, yang mengancam eksistensi perusahaan.

Inilah tantangan yang dihadapi oleh generasi penerus, menjadikan perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang profesional yang akhirnya menjadi perusahaan berkelas dunia dan sekaligus mematahkan mitos yang selama ini terkenal melekat dalam perusahaan keluarga, yaitu generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan.

Jumat, 12 Juni 2009

Above VS Below The Line promotion


Apa itu Above The Line Promotion?..mungkinrekan - rekan sering mendengar ini.
Above The Line adalah :

Suatu kebijakan kegiatan promosi yang ditetapkan dari manajemen pusat dan bersifat wajib di sinkronkan dengan kegiatan Below The Line pada tingkat manajemen di bawahnya. Contoh aktifitas Above The Line misal Iklan di media elektronik dan media cetak dengan menampilkan tagline atau tema dari produk yang di tawarkan. Nah, sekarang apa sih Below The Line? Below The Line adalah upaya dari tingkat manajemen bawah dalam mendukung Above The Line contohnya event ptomosi atau program promosi untuk konsumen.

Nah, itu dulu mungkin yang bisa saya share kali ini....do'ain aja supaya saya secepatnya dapat ilham buat nulis lagi...he..he..

Jumat, 05 Juni 2009

Terpaksa Jadi Pengusaha..


Lumayan nih ada waktu buat posting lagi, samil nunggu waktu jumatan...he..he...Judul postingannya agak aneh ya?jangan bingung baca terus aja...

Sebetulnya ada dua type latar belakang pengusaha yang saya temukan di lapangan :
  1. Seorang pengusaha yang dari mulai lahir dan di besarkan di lingkungan keluarga yang berkutat dalam dunia usaha, sehingga secara tidak langsung dalam dirinya melekat karakter dari seorang wirausaha.
  2. Seorang pengusaha yang terjun ke dunia usaha karena terpaksa, terpaksa dengan kondisi ekonomi, terpaksa dengan keadaan yang menuntut dia untuk berfikir kreatif dan menghasilkan sesuatu yang bisa berguna baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya.

Kedua tipe pengusaha diatas sebenarnya mempunyai peluang sukses yang sama, namun biasanya tipe yang ke 2 akan lebih kuat dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi dalam usahanya, ya karena terdesak dengan kondisinya yang memaksa dia untuk bekerja dan berfikir keras agar usahanya tetap eksis.

Termasuk tipe manakah anda?

Minggu, 31 Mei 2009

Peluang Usaha Kerjasama Buka Cabang

Dasar Pemikiran
Bisnis makanan tidak akan pernah mati...YA...itulah mungkin yang sering rekan - rekan dengar atau baca di berbagai artikel. Ternyata pernyataan tersebut sudah terbukti oleh Kami. Saung Oleh-oleh LEGIT yang di rintis sejak tahun 1980 sampai saat ini telah berhasil melewati kondisi ekonomi Nasional yang terberat sekalipun.

Kuncinya adalah........

1. Selalu menciptakan produk makanan yang innovatif namun tetap dengan ciri khas tradisionalnya.
2. Pelayanan dengan sepenuh hati, karena konsep Kami "Konsumen adalah Keluarga Kami"
3. Selalu menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.
4. Differensiasi- produk Kami beda dengan produk pesaing.
5. Kami selalu menjaga kepercayaan Mitra Bisnis.

Kenapa Harus Bisnis Makanan?
1. Peluang pasar masih luas.
2. Keuntungan bisa mencapai 40%.
3. Kultur Masyarakat Indonesia yang suka bepergian ke luar kota dan rata - rata membeli oleh-oleh.

Kenapa Harus Saung Oleh-oleh Legit?
1. Berpengalaman lebih dari 20 tahun.
2. Modal Investasi bisa disesuaikan dengan modal anda.
3. Mendapatkan training penuh untuk mitra.
4. Dukungan promosi yang maksimal untuk mitra dari Kami.
5. Konsumen Saung Oleh-oleh Legit tersebar di hampir seluruh wilaya Nusantara.

Paket - paket Kerjasama :
A. Paket Bronze ( Paket Jualan )
- Modal hanya Rp. 2.000.000,-
- Kerjasama tidak mengikat.
- Promosi di dukung penuh
- Pengiriman Barang tepat waktu.

B. Paket Silver ( Produksi dan Jualan )
- Modal hanya Rp. 10.000.000,- ( untuk satu macam produk, bisa pilih )
- Kerjasama mengikat.
- Promosi di dukung penuh.
- Supply bahan baku di jamin lancar.
- Modal diatas sudah termasuk :
1. Joint Fee

2. Peralatan produksi ( kompor gas dan perangkat penggorengan lengkap )
3. Seragam tenaga penjual.
4. 1 paket bahan baku untuk memulai usaha.
5. Biaya training.
- Modal diatas belum termasuk sewa tempat.

C. Paket Gold ( Gerai Cabang ( full ) Produksi dan penjualan all produk.)
- Modal hanya Rp.50.000.000,-
- Kerjasama mengikat.
- Dukungan promosi penuh
- Supply bahan baku dijamin lancar.
- Modal diatas sudah termasuk :
1. Joint Fee
2. Peralatan produksi lengkap.
3. Seragam Karyawan
4. Paket bahan baku untuk training.
5. Biaya training.
- Modal diatas belum termasuk sewa tempat.

D.Paket Platinum
 Paket special karena anda tinggal meneruskan usaha di gerai yang sudah berjalan 20 tahun lebih dan mempunya konsumen tetap yang potensial.
Harga                : Rp. 200.000.000,- ( 5 tahun )
Kontrak tempat : Rp. 15.000.000,-/tahun
Modal tersebut tidak termasuk peralatan.

Syarat Menjadi mitra :
1. Mempunyai tempat yang strategis.
2. Mempunyai modal yang cukup.
3. Mempunyai jiwa wirausaha.
4. Bersedia di survey lokasi usaha.
5. Menandatangani MoU.
6. Bersedia mengikuti konsep Saung Oleh-oleh LEGIT.

Semua ketentuan diatas masih bisa di negosiasikan, jadi jangan ragu - ragu untuk mulai mempunyai usaha sendiri...ACTION NOW..

Untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi 081313848818

Kamis, 28 Mei 2009

Rahasia dan Tips Agar Konsumen Kita Loyal


Yups...akhirnya saya dapat bahan lagi buat nulis di Blog ini...materinya masih seputar pelayanan terhadap konsumen.

Untuk menarik minat konsumen agar menggunakan produk Kita memang sulit, namun lebih sulit lagi Kita mempertahankan konsumen Kita agar tetap loyal sama produk Kita. Berikut ini beberapa tips agar konsumen tetap loyal.


1. Layani dengan sepenuh hati.
2. Cari tahu kesukaan si konsumen...biar bisa ngobrol nyambung.
3. Miliki data pribadi si konsumen, misal hari ultahnya atau hari pernikahannya.
4. Kirimkan sesuatu yang special pada hari istimewa si konsumen.
5. Jalin hubungan secara personal.
6. Ini yang terpenting nih...jangan coba - coba mengurangi kualitas produk Kita.

Ok...kyknya segitu dulu ya...do'ain saya bisa dapet topik yang lebih hot.he..he..

Rabu, 27 Mei 2009

Peluang Bisnis


Seiring dengan banyaknya permintaan kerjasama dengan Saung Oleh-Oleh LEGIT Ciamis, Kami mengharapkan kepada semua peminat kerjasama untuk mencantumkan alamat lengkap agar Kami dapat mengirimkan proposal, katalog dan sample produk.

Saung Oleh - oleh Legit Ciamis membuka peluang usaha untuk rekan-rekan semua, sistem kerjasama tidak rumit, cukup simple dan prospek cerah.

Untuk info lebih lengkap...jadilah pengikut di blog ini dan Kami akan kirimkan informasi lebih lengkap langsung ke alamat anda.

Terima kasih,
Salam bisnis

Aloy

Selasa, 12 Mei 2009

Kiat Bisnis Oleh-Oleh Makanan Khas Daerah


Mumpung lagi semangat nulis dan idenya lagi ada, saya coba posting di blog saya ini. Topik yang sekarang akan di bahas adalah bagaimana caranya agar bisnis makanan oleh-oleh khas daerah bisa bertahan dan malah terus berkembang.

Pada dasarnya bisnis apapun punya peluang untuk berkembang asal di manage dengan baik, akan tetapi ada beberapa kiat khusus bagi para pebisnis makanan oleh-oleh khas daerah agar bisa berkembang dan memiliki brand yang kuat di hati konsumen.

Beberapa kiat yang sudah saya coba jalankan antara lain :
  1. Pilih bahan baku yang banyak di daerah Kita, misal : pisang, singkong, salak, dll.
  2. Buatlah makanan yang unik atau khas tapi tetap mengutamakan rasa yang lezat dan cocok di lidah masyarakat kita.
  3. Carilah tempat yang strategis untuk penjualan produk kita, misal di sekitar tempat wisata, di pinggir jalan jalur provinsi atau bisa juga di pusat kota.
  4. Tempat tidak usah terlalu besar dan ekslusif, tonjolkan ke-khasa-an daerahnya, baik dari bentuk bangunan, dekorasi termasuk juga kemasan produknya.
  5. Beri pelayanan yang khas daerah kita, misal orang sunda yang terkenal dengan senyum dan keramahannya, layanilah konsumen seperti itu juga.
  6. Pilih brand/merk yang simple, mudah diingat dan tentu saja komersil...he..he..
  7. Jangan pelit ngasih sample/tester ke konsumen yang datang, karena dengan begitu mereka akan melihat kepercayaan diri kita akan kualitas maupun rasa dari produk yang kita hasilkan.
Kayaknya segitu dulu aja ya, kalo ada yang terlewat nanti saya posting lagi/
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat saya khususnya dan buat rekan2 semua umumnya.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya...




Senin, 11 Mei 2009

Bisnis Real Yang Gak Pernah Mati


Sudah berapa hari ini saya males banget nulis di blog, mungkin saya awalnya terlalu terobsesi dengan yang namanya bisnis online. Saya terlalu berharap iklan - iklan yang ada di blog saya di klik sama pengunjung blog saya, saya juga terlalu berharap secepatnya search engine bisa nempatin blog saya di halaman pertama, saya juga terlalu berharap rekening tab ungan saya bertambah terus dari uang hasil SEO atau apalah itu namanya. Imbasnya....saya beberapa hari kemarin agak ngedrop dan malas bikin postingan , tapi setelah saya coba refresh fikiran saya dengan cara "jalan2" ke luar kota, akhirnya saya sadar bahwa...

Bisnis real saya di bidang oleh-oleh makanan khas daerah ternyata sangat punya prospek yang bagus ke depannya. Dari perjalanan saya ke luar kota, saya dapat oleh2 yang sangat berharga, tapi bukan makanan melainkan semangat yang tumbuh kembali untuk sungguh - sungguh mengelola bisnis oleh-oleh saya dengan fokus. Sengaja hasil dari perjalanan saya posting disini agar di kemudian hari saya bisa baca lagi untuk mengingatkan saya akan perlunya fokus pada bidang usaha saya. Mudah-mudahan postingan ini juga bisa bermanfaat buat rekan -rekan semua bahwa, kita jangan terlalu terobsesi dengan keberhasilan orang lain yang saat ini banyak diperlihatkan oleh orang - orang yang mengaku sukses di bisnis online. Apabila rekan -rekan sudah mempunyai bisnis real atau bisnis offline yang saat ini sedang di jalankan, jalankanlah dengan fokus, saya yakin usaha anda akan sukses.

Apa sih Bisnis Real Yang Gak Pernah Mati?
Saya yakin rekan - rekan sudah bisa menebak apabila sudah membaca tulisan ini dari awal, ya betul sekali,Bisnis Oleh-oleh.....,tapi saya akan kasih alasan kenapa bisnis real yang gak pernah mati itu bisnis oleh - oleh.

Coba anda perhatikan kondisi real di masyarakat kita sekarang seperi dibawah ini :
  • Setiap jam, setiap hari, setiap minggu ada saja orang yang pergi dari kota yang satu ke kota lain.
  • Alat transportasi saat ini makin mudah di dapatkan, mulai dari roda dua yang makin gampang dapetinnya dengan cicilan yang ringan, mobil pribadi juga sekarang makin gampang memilikinya, bis umum yang melayani demikian banyak trayek atau jurusan juga sekarang banyak di temukan. ( ternyata masyarakat kita saat ini sangat mobile ) bisa bepoergian kapan saja, pakai apa saja, kemana saja.
  • Kebiasaan masyarakat kita yang komsumtif apabila bepergian keluar kota.
  • Kebiasaan masyarakat kita yang selalu ingin memberi sesuatu kepada orang lain ataupun kepada keluarga.
  • Setiap daerah punya sesuatu yang khas, misal Dodol Garut, Galendo Ciamis, Getuk Goreng Purwokerto, Tahu Sumedang, Brem Jogyakarta dan masih banyak lagi.
Dari beberapa kondisi yang diatas, saya yakin rekan - rekan bisa langsung mendapat gambaran bahwa bisnis oleh-oleh baik itu makanan, kerajinan atau apapun yang bersifat khas daerah punya peluang besar menjadi bisnis yang menjanjikan di masa yang akan datang dan malah untuk selamanya.

Waduh...kayaknya nih postingan sudah terlalu panjang, nanti malah bikin malas bacanya, ok deh buat postingan selanjutnya saya akan kasih tips dan trik menjalankan bisnis oleh-oleh agar bisa berhasil dan bisa bertahan dalam kondisi apapun. Tips dan trik ini dari pengalaman pribadi saya yang saat ini sedang mengelola bisnis oleh - oleh di Kota Manis- Ciamis.

Sabtu, 02 Mei 2009

Cara dan Tips Membuat Sale Pisang (2)

Kalau pada postingan terdahulu saya menulis cara dan tips membuat sale pisang baru pada tahap pengkarbitan, maka pada postingan kali ini adalah kelanjutannya...

Setelah pisang melalui proses pengkarbitan selama dua hari dua malam, maka pada hari ke tiga pisang di bongkar dari pengkarbitan dan di simpan b erjejer jangan di tumpuk untuk menghindari rusaknya pisang yang sudah matang.

Pada keesokan harinya barulah pisang bisa di potong atau di belah. Pisau yang digunakan harus berbahan stainless, hal ini untuk menhasilkan belahan pisang yang bersih.

Hasil pembelahan pisang di taruh di alat penjemuran ( anyaman bambu )dengan posisi bekas belahan menghadap ke atas, diatur yang rapih agar tidak makan banyak tempat.

Apabila panas matahari normal maka di hari kedua penjemuran pisang sudah bisa di balik satu persatu. Pada hari ke 6 penjemuran atau kadar air sudah mencapai kurang lebih 10% pisang berarti sudah bisa diangkat dari jemuran dan siap untuk di proses selanjutnya.

Untuk proses penggorengan...tunggu aja postingan selanjutnya...gak lama koq...

Kamis, 23 April 2009

Tips Memilih Pisang Untuk dijadikan Sale

Untuk menghasilkan sale pisang dengan kualitas yang baik ada beberapa faktor yang harus di perhatikan :
1. Bahan ( buah pisangnya )
Pisang yang digunakan sebagai baku sale harus pisang yang tua di pohon dan masih segar atau belum terlalu lama di simpan setelah diambil dari pohonnya
2. Teknik pematangan ( dengan menggunakan karbit )
3. Media penjemurannya
4. Lahan penjemuran

Ciri - ciri pisang yang baik untuk dijadikan sale :

1. Bentuk buah tidak bersudut ( bundar ) di lihat dari kulitnya.
2. Tidak ada cacat atau bekas potongan benda tajam.
3. Masih keras ( tidak lembek ) sebelum pengkarbitan.

Untuk menghasilkan sale pisang yang baik, faktor handling buah pisang juga jangan sampe ceroboh, misal di banting, hal tersebut bisa menyebabkan buah pisang busuk di dalam.

Sekian dulu tips kali ini, masih banyak tips yang penting untuk menghasilkan sale yang baik...tapi dikit2 aja dl ya...nantikan di episode selanjutnya...he...he...



Selasa, 21 April 2009

Cara dan Tips Membuat Sale Pisang

Untuk menghasilkan sale pisang berkualitas tentu saja membutuhkan bahan - bahan yang berkualitas juga, PISANG yang dipiih juga harus benar - benar bagus dalam artian umurnya sudah cukup tua di pohon. Selain faktor bahan mentahnya, faktor cara pengolahannya juga sangat besar supaya hasilnya baik.
Bahan dan alat yang di perlukan :

1. Karbit kira - kira sebesar diameter 10 cm untuk proses pematangan pisang biar mateng berbarengan.
2. Plastik/terpal untuk menutup pisang pada proses pematangan ukuran 3mx3m.
3. Pisau stainless
4. Media penjemuran dari anyaman bambu dengan ukuran 1mx2m.

Langkah- langkah pengolahan pisang menjadi Sale :
1. Pilihlah pisang yang sudah tua di pohon.
2. Pisahkan pisang dari tandannya sehingga satuannya menjadi beberapa sisir pisang.
3. Susun pisang bertumpuk membentuk lingkaran dengan karbit yang di taruh di tengah - tengah tumpukan pisang.
4. Proses pematangan dengan karbit dilakukan selama 2 malam.
5. Bongkar tumpukan pisang setelah 2 malam, simpan pisang berjejer jangan di tumpuk.
6. Sehari setelah di bongkar barulah si pisang bisa di potong yang selanjutnya di jemur.
7. Cara pemotongan yaitu memanjang dari pangkal ke ujung pisang ( di belah )
8. Proses pengeringan dengan sinar matahari memerlukan waktu kurang lebih 7 hari.
9. Setelah 3 hari pertama pisang di balik supaya bagian bawahnya juga terkena sinar matahari.
10. Apabila setelah menginjak hari ke tujuh, periksalah pisang yang sudah jadi sale tersebut, apabila kadar airnya sudah sekitar 20% maka sale pisang tersebut sudah siap untuk diangkat dari media penjemuran.

Demikian proses pengolahan sale pisang dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi ( bahan setengah jadi nanti akan di tambah adonan untuk proses penggorengan ) Untuk proses adonan dan penggorengan tunggu saja postingan selanjutnya.

SELAMAT MENCOBA.



Senin, 20 April 2009

ERA TECHNOPRENEURSHIP

Tidak bisa dipungkiri lagi, kondisi ekonomi bangsa ini masih terpuruk. Pengangguran bertambah, daya beli masyarakat menurun, kondisi sosial di masyarakat makin kacau. Masyarakat miskin mulai frustasi dengan kondisi tersebut, masyarakat yang lebih beruntung banyak mementingkan diri sendiri.


Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah artikel di surat kabar yang mengutip pendapat dari salah seorang pengusaha tersukses di Indonesia, walaupun di artikel itu beliau lebih "nyindir" para caleg yang tidak ada satupun dari sekian banyak caleg yang mengangkat tema kewirausahhaan, mereka ( para caleg )hanya mengangkat isu - isu kebangsaan, padahal saat ini yang diperlukan adalah pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan dengan dukungan Teknologi Informasi.

Ya...kenapa postingan ini berjudul ERA TECHNOPRENEURSHIP karena masyarakat kita khususnya pelaku usaha terutama usaha kecil masih ketinggalan jauh di banding dengan negara lain dalam penguasaan IT. Padahal Teknologi Informasi apabila di kuasain semua pengusaha kecil di Indonesia, maka bukan tidak mungkin negara sekelas China akan kalah bersaing dengan Kita.

Mungkin tidak mudah...tapi ini sudah merupakan kewajiban bagi para pelaku usaha di tanah air apabila ingin sejajar dengan bangsa lain. Mulailah dengan hal - hal yang sederhana, misal : setiap pengusaha kecil memiliki alamat email untuk kepentingan bisnisnya, lebih lanjut lagi harus berani belajar menampilkan profile usahanya di website atau blog..selanjutnya akan semakin terbuka untuk menggunakan semua fasilitas yang ada di internet untuk kepentingan usahanya.

PERLUKAH PEMERINTAH TURUN TANGAN?

Jawabannya...HARUSSSS...karena Pemerintahlah yang lebih punya kepentingan selain tentu saja pelaku usahanya sendiri. Saya yakin lambat laun ini akan menjadi suatu budaya sehingga penguasaan IT tidak lagi dianggap sebagai hal yang rumit oleh pengusaha kecil Kita.

ERA TECHNOPRENEURSHIP telah datang..akankah Kita hanya menjadi obyek dari kemajuan teknologi? sementara bangsa lain yang mengeruk keuntungannya.

Mari Kita mulai dari diri Kita masing - masing, saya sebagai seorang pengusaha kecil yang sedang belajar menguasai IT mengajak rekan - rekan semua untuk melek teknologi.

Salam TECHNOPRENEURSHIP

ALOY




Rabu, 15 April 2009

Manfaat Pisang Sale

Pisang Sale Kaya Karbohidrat, Vitamin, dan Mineral

Bila Anda tidak mendapati keterangan gizi pada sebungkus pisang sale yang
dibeli, tulisan ini pasti bermanfaat. Kandungan karbohidrat, vitamin, dan
mineral makanan ini ternyata tinggi. Jadi cocok dijadikan cemilan di saat
butuh energi. Tak perlu cemas berat tubuh membengkak karena lemaknya cuma
sedikit.

Sebagai makanan khas Jawa Barat, pisang sale telah diterima oleh hampir
semua lidah orang Indonesia. Selain rasanya yang enak dan lezat, panganan
yang mempunyai aroma khas ini mengandung nilai gizi yang lebih tinggi dari
pisang biasa.


Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia
karena potensi produksinya yang cukup besar. Pisang sejak lama dikenal
sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan. Negara-negara
penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah Brasil, Filipina, Panama,
Honduras, India, Equador, Thailand, Kolumbia, Kosta Rica, Meksiko, Karibia,
Pantai Gading, Uganda, dan Hawaii.

Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus
memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Hampir seluruh
wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang. Sentra produksi pisang
adalah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali,
dan Nusa Tenggara Barat.

Ragam Pemanfaatan
Pisang dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu: (1) pisang yang dapat
dimakan langsung (contohnya pisang kepok, susu, hijau, emas, raja), (2)
pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu (contohnya pisang
tanduk, oli, kapas, bangkahulu), (3) pisang yang dapat dimakan langsung
setelah masak maupun diolah terlebih dahulu (contohnya pisang kepok dan
raja), (4) pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah (pisang klutuk dan
batu untuk dibuat rujak).

Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya
pohon tersebut digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat.
Walaupun demikian, pemanfaatan pisang sejauh ini masih sangat terbatas,
umumnya dimakan sebagai buah segar.

Padahal, buah pisang dapat diolah dalam keadaan mentah maupun matang. Pisang
mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, dan keripik, sedangkan pisang
matang dapat diolah menjadi anggur, sari buah, digoreng, direbus, kolak,
getuk, selai, dodol, pure, saus, dan sale.

Salah satu upaya untuk menanggulangi kelebihan produksi dan pemasaran pisang
segar adalah dengan melakukan pengawetan menjadi sale. Pisang sale telah
lama dikenal sebagai makanan tradisional khas Jawa Barat. Selain untuk
memperpanjang masa simpan, sale juga meningkatkan harga jual dibandingkan
dengan buah pisang segarnya.

Proses Pembuatan
Sale merupakan jenis makanan yang dibuat dari buah pisang matang yang
diawetkan dengan cara pengeringan sampai tingkat kadar air tertentu, sekitar
17-18 persen. Ada tiga cara pembuatan pisang sale, yaitu: cara tradisional
dengan memakai asap kayu, cara pengasapan menggunakan asap belerang, serta
cara basah menggunakan natrium bisulfit.

Proses pembuatan sale pisang adalah sebagai berikut:

Pisang yang telah tua dan matang dikupas kulitnya, dikerok sedikit bagian
luarnya hingga bersih. Proses tersebut bertujuan untuk menghilangkan lapisan
tanin yang terdapat pada permukaan pisang, sehingga sale yang dihasilkan
berwarna cokelat mengkilap dan tidak sepat. Tanin yang tidak dihilangkan
akan menghasilkan sale yang berwarna hitam. Untuk mendapatkan warna sale
yang tidak terlalu cokelat, pisang dapat direndam dalam larutan natrium
bisulfit (15 gram dalam satu liter air) selama 10 menit.


Pisang diletakkan di atas tampah, dimasukkan ke dalam lemari pengasapan.
Pisang diasapkan dengan menggunakan asap kayu bakar atau asap belerang
selama dua jam. Proses pengasapan dengan belerang bertujuan untuk memucatkan
pisang, supaya diperoleh warna yang dikehendaki, mematikan mikroba (jamur
dan bakteri), serta mencegah perubahan warna.


Pisang dijemur di atas rak yang beralaskan merang selama 5-7 hari. Proses
pengeringan akan berpengaruh terhadap kadar air, nilai gizi, aktivitas enzim
jasad renik, dan warna sale pisang. Pengeringan dapat dilakukan dengan
sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan (oven). Sambil dijemur
sewaktu-waktu pisang dipipihkan dengan kayu berbentuk silinder atau bambu
sampai ketebalan yang dikehendaki.


Sale yang dihasilkan dapat langsung dikemas dengan daun pisang kering atau plastik
polipropilen. Sale dapat juga digoreng terlebih dahulu untuk lebih memberikan kesan
kering dan gurih.


_______________________________________________
MAILING LIST DOKTER INDONESIA (MLDI)
Sejarah, etika bermilis dan arsip, subscribe/unsubscribe dapat diakses di :
http://www.mldi.or.id atau
kirim mail ke: mailto:[EMAIL PROTECTED]

Senin, 13 April 2009

Pisang Sebagai Buah Kehidupan


PISANG bisa disebutkan sebagai buah kehidupan. Kandungan kalium yang cukup banyak terdapat dalam buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Kalau darah, jantung, dan otak terganggu, bukankah kehidupan manusia terancam? tertarik?klik disini..atau klik read more

Selain itu, kandungan Vitamin A yang tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ISPA, kulit bersisik, dan kebutaan. Manfaat lain, pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras.

Manusia telah mengonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala. Kata pisang berasal dari bahsa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, yaitu seorang dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa latin, pisang disebut sebagai Musa paradisiacal .

Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah: Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.

Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sentra produksi pisang di Indonesia adalah: Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat, Pemalang), Jawa Timur (Banyuwangi, Malang), Sumatera Utara (Padangsidempuan, Natal, Samosir, Tarutung), Sumatera Barat (Sungyang, Baso, Pasaman), Sumatera Selatan (Tebing Tinggi, OKI, OKU, Baturaja), Lampung (Kayu Agung, Metro), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Tanaman Serbaguna
Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaatkan kepada manusia. Filosofi tersebutlah yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan.

Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang.

Pisang tidak mengenal musim panen, dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat mencapai 1 - 17 sisir setiap tandan atau 4 - 40 Kg per tandan, tergantung jenisnya. Dalam satu tandan pisang tanduk terdapat 1 - 7 sisir, sedangkan pada pisang ambon 7 - 17 sisir. Buahnya dapat dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu.

Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain.

Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan dari bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya lazim digunakan untuk pembungkus makanan, yang dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas.

Jenis Pisang
Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah. Pada pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil. Pisang hias umumnya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagai hiasan yang cantik, contohnya adalah pisang kipas dan pisang-pisangan.

Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya. Pisang buah dapat dibedakan atas empat golongan. Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja), contohnya adalah: pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta pisang cavendish.

Golongan kedua adalah yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang tanduk, oli, kapas, dan pisang bangkahulu. Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang kepok dan pisang raja.

Golongan keempat adalah pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak untuk dibuat rujak. Pisang klutuk beserta kulitnya sering ditambahkan ke dalam rujak untuk mencegah sakit perut atau mules setelah makan rujak.

Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang, tetapi yang umum dijual di pasaran dan umum dikonsumsi adalah: pisang barangan, raja, raja sereh, raja uli, raja jambe, raja molo, raja kul, raja tahun, raja bulu, kepok, tanduk, mas, ambon lumut, ambon kuning, nangka, kapas, kidang, lampung, dan pisang tongkat langit.

Buah pisang matang merupakan buah yang mudah busuk, karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk. Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saos, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya.

Prof. DR. Made Astawan
Dosen Di Departemen Teknologi, Pangan Dan Gizi-IPB